16 March 2021
dilihat 33x
Mobilku.com - Dibandingkan dengan banyak pabrikan mobil saingannya, Honda saat ini bisa dibilang cukup tertinggal dalam meluncurkan mobil listrik. Namun hal tersebut akan berubah di tahun 2024, dimana head of sales Honda AS Dave Gardner telah mengkonfirmasi bahwa mereka akan menghadirkan bukan hanya satu tetapi dua SUV listrik dalam waktu tiga tahun khusus untuk pasar Amerika.
Kabarnya kedua SUV listrik tersebut akan diberikan kepada Honda dan Acura, dimana keduanya akan berbagi arsitektur dan menggunakan paket baterai Ultium dari General Motors. Gardner juga menambahkan bahwa akan ada lebih banyak informasi akan dibagikan sekitar akhir tahun ini. Jika kita boleh menebak, SUV baru tersebut sepertinya akan memiliki ukuran yang sama dengan CR-V atau mungkin Acura RDX.
Kesepakatan Honda dengan GM benar-benar menguntungkan pabrikan asal Jepang tersebut. Bagaimana tidak, selain platformnya yang bisa dibilang hampir siap, mereka juga akan mendapat fitur OnStar, yaitu platform berbasis langganan yang menyediakan fitur emergency roadside assistance, turn-by-turn navigation, dan juga hands-free calling.
Kedua SUV baru Honda EV ini bisa dibilang sangatlah penting untuk masa depan perusahaan di pasar Amerika, terutama sejak California mulai melarang penjualan kendaraan bensin baru mulai tahun 2035. Bahkan jika dilihat situasi saat ini, Honda sepertinya memang kekurangan jajaran kendaraan listrik. Akan tetapi, mereka berjanji akan segera meluncurkan satu atau dua versi hybrid lagi dari model yang sudah ada.
Honda juga menyadari bahwa hampir sebagian besar bisnisnya saat ini menghasilkan dari mobil-mobil mesin pembakaran internal, dan itu jelas harus segera diubah. "Kami benar-benar ahli dalam beberapa hal yang tampaknya akan membuat kami harus keluar dari model bisnis ini, jadi tidak ada keraguan bahwa kami memiliki pekerjaan baru dan akan mulai bergerak cepat menuju bebas emisi," ujar Gardner.
Pengumuman terkait peluncuran dua mobil listrik tersebut merupakan upaya Honda yang ingin mencapai karbon netral pada tahun 2050. Selain itu, langkah elektrifikasi ini juga dinilai sejalan dengan program Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, yang saat ini sedang menggalakan kebijakan untuk mengurangi kadar emisi di AS.
0 Komentar
Tambah Komentar