Regulasi Emisi Uni Eropa Tidak Anggap e-Fuel Sebagai BBM Ramah Lingkungan

Mobilku.com - Uni Eropa diketahui telah berkomitmen untuk menghentikan penjualan kendaraan berbahan bakar fosil pada tahun 2035. Tujuan besarnya adalah mengurangi kadar polusi yang saat ini sudah berada di ambang berbahaya.

Menurut laporan dari Reuters, seluruh anggota Komite Uni Eropa sudah sepakat untuk mengeluarkan proposal larangan penjualan mobil bensin dan diesel baru pada tahun 2035.

Proposal yang diajukan pada Juli 2021 tersebut sebelumnya sempat dipenuhi pro dan kontra karena dianggap terlalu dini dan berpotensi mematikan bisnis otomotif di Eropa. Proposal yang seharusnya mulai diberlakukan pada tahun 2030 tersebut, akhirnya disepakati untuk mundur hingga tahun 2035 agar industri otomotif memiliki waktu yang cukup untuk mempersiapkannya.

Menurut catatan dari Komite Lingkungan Eropa, sekitar 25% emisi CO2 yang ada di Eropa berasal asap knalpot, yang berarti peralihan menuju kendaraan listrik akan memberikan penurunan yang cukup signifikan.

Tidak Ada Pengecualian Untuk e-Fuels

Sebuah media Jerman melaporkan bahwa proposal tersebut kabarnya akan benar-benar menghantam segala jenis bahan bakar fosil, termasuk e-Fuels yang diklaim sebagai bensin yang rendah emisi.

Seperti kita ketahui Porsche sejauh ini telah mengembangkan e-fuel dengan cukup serius, dana yang investasi yang mereka keluarkan pun cukup besar untuk merilis bahan bakar tersebut. Jika tidak ada revisi atau pembahasan lebih lanjut, maka apa yang sejauh ini dilakukan oleh Porsche untuk menjaga jajaran portofolio mobil konvensional mereka akan sia-sia.

Selain Porsche, Ferrari dan Lamborghini juga sedang berjuang agar deretan mobil ternama dan legendaris mereka dapat bertahan di era elektrifikasi. Salah satu yang paling memungkinkan adalah menjadikannya mobil hybrid, atau merombaknya menjadi mobil listrik.

Larangan bensin dan diesel di tahun 2035 pada akhirnya membuat banyak pabrikan mobil mulai mengembangkan teknologi mobil listrik. Akan tetapi, salah satu permasalahan yang cukup besar ada infrastruktur pengisian daya yang masih sangat minim. 

Walaupun wilayah Eropa adalah wilayah yang maju dan besar, pada faktanya saluran pengisian daya hanya tersedia di pusat-pusat kota dan terkadang masih cukup sulit ditemukan di beberapa daerah.