Kencangnya Tren Elektrifikasi Otomotif Membuat Kei Car Terancam Punah

Mobilku.com - Sebagai salah satu pusat otomotif dunia, Jepang memiliki berbagai genre kendaraan yang diluncurkan di pasaran, dan salah satunya adalah kei car. Kendaraan yang terkenal dengan mesin kecilnya ini telah menjadi favorit banyak orang. Namun keberlangsungan hidupnya semakin terancam, karena pabrikan kini mulai beralih menuju elektrifikasi sebagai upaya menuju net-zero emissions goal.

"Kei" yang memiliki arti "ringan" dalam bahasa Jepang, telah mencakup sekitar sepertiga dari penjualan mobil baru domestik. Pada dasarnya, mobil ini merupakan alat transportasi yang cukup populer di luar kota-kota besar dan banyak digunakan masyarakat di pedesaan. Selain murah untuk dibeli dan dimiliki, kei car juga merupakan produk dalam negeri dengan kapasitas mesin yang sudah batasi dan terikat undang-undang. Jadi jarang sekali yang ngebut-ngebutan menggunakan kei car.

Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, berjanji bahwa ia akan melakukan dekarbonisasi di Jepang pada tahun 2050. Suga bahkan berencana akan melarang penjualan kendaraan baru berbahan bakar bensin mulai pertengahan tahun 2030-an. Hal tersebut tentu menimbulkan dilema bagi Honda, Nissan dan banyak pembuat mobil lainnya, karena mereka harus mengeluarkan banyak uang untuk memasang teknologi listrik.

Pengaplikasian elektrifikasi pada sebuah kei car dipercaya akan membuat mobil ini menjadi lebih mahal sekitar ¥ 1 juta hingga ¥ 2 juta. Alhasil, jika harganya mahal image nya sebagai mobil yang murah dan terjangkau tidak lagi berlaku. "Keterjangkauan dan kenyamanan adalah inti dari mobil ini. Mobil ini adalah mobilitas penting yang berfungsi sebagai infrastruktur dan kendaraan yang bisa menggantikan transportasi umum,” kata Hitoshi Horii, selaku kepala Japan Mini Vehicles Association.

Kei car umumnya banyak digunakan di daerah pedesaan, di mana sistem transportasi umum jarang beroperasi atau bahkan tidak ada sama sekali. Bahkan menurut ketua Japan Automobile Manufacturers Association sekaligus CEO Toyota Motor Corp, Akio Toyoda, mengatakan bahwa kei car adalah mobil nasional Jepang. 

Selaku anak perusahaan Toyota, Daihatsu Motor Co juga cukup banyak membuat kei car dan belum terlalu serius dalam langkah menuju elektrifikasi. "Orang mungkin mampu untuk tinggal di kota tanpa menggunakan Kei, tapi begitu Anda berada di daerah pedesaan, mobil ini adalah kebutuhan yang sangat penting,” tutup Toyoda.

Bahkan menurut salah seorang pengguna kei car bernama Nozomi Hiramatsu, yang berprofesi sebagai petani mengatakan, "Kei car tidak akan berarti jika harganya naik. Harga mobil dan pajaknya murah, maka dari itu mobil ini cocok dengan gaya hidup saya."

Pada sejarahnya, stagnasi ekonomi selama puluhan tahun di Jepang telah mendorong konsumen untuk memilih kei car karena harganya yang murah. Pada tahun lalu saja saat sedang tertekan oleh pandemi, total kei car yang berhasil terjual mencapai 1,7 juta unit. Jadi keputusan elektrifikasi kei car ada di tangan pabrikan, tapi mereka juga perlu peran pemerintah untuk membantu melaluinya.