30 November 2020
dilihat 68x
Mobilku.com - Nissan kini sedang berusaha untuk bangkit kembali setelah mengalami krisis keuangan yang cukup besar. Produsen mobil terbesar ketiga asal Jepang tersebut bahkan terpaksa membuat beberapa keputusan yang menyakitkan, seperti mengurangi fokusnya di pasar Eropa dan hanya memusatkan penjualannya di China dan Amerika Utara saja.
Di Amerika Utara, Nissan dikabarkan akan segera menerima bantuan keuangan tambahan yang bukan untuk diinvestasikan ke dalam produknya, melainkan kepada para pelanggan. Sebuah sumber melaporkan bahwa agen kredit milik Jepang telah setuju untuk meminjamkan dana sebesar $ 2 miliar kepada Nissan sebagai bagian dari perjanjian kredit untuk pembiayaan penjualan kendaraan mereka di AS.
Japan Bank of International Cooperation (JBIC) mengatakan bahwa pinjaman tersebut merupakan bagian dari kesepakatan senilai $ 4,1 miliar untuk unit pembiayaan pelanggan yaitu Nissan Motor Acceptance Corporation.
Mayoritas pembeli Amerika sering kali memilih untuk mencicil ketika membeli kendaraan dan Nissan ingin membantu mereka untuk mendapatkannya. Beberapa konsumen bahkan lebih memilih untuk mendapatkan pinjaman dari luar, seperti bank atau credit unions, sementara ada juga yang lebih suka menikmati kenyamanan kredit satu plafon yang disediakan oleh dealer di mana mereka membeli mobil. Tentu saja, seperti diketahui divisi pembiayaan cicilan memang akan menghasilkan uang dari pinjaman. Jadi sistem pembiayaan seperti ini memang menguntungkan kedua belah pihak.
JBIC juga mengatakan bahwa Amerika Serikat merupakan pasar yang cukup penting bagi Nissan. Maka dari itu, pembiayaan penjualan adalah metode yang paling penting dalam strategi bisnis Nissan di Amerika Serikat.
Kabar baik lainnya adalah upaya restrukturisasi yang dilakukan oleh Nissan dikabarkan telah berjalan lebih baik dari yang diharapkan. Kerugian operasional yang diproyeksikan untuk tahun 2020 telah turun dari semula $ 4,5 miliar menjadi $ 3,2 miliar dan kerugian operasional kuartal bisnis ketiganya hanya mencapai $ 45 juta, lebih kecil jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019 sebesar $ 285 juta.
0 Komentar
Tambah Komentar