Daimler Raup Keuntungan Karena Permintaan Konsumen Melonjak

Mobilku.com - Pandemi COVID-19 telah meruntuhkan banyak bisnis hampir di semua sektor, begitu pula yang dialami oleh sektor otomotif. Namun setelah lebih dari 6 bulan berjuang menghadapi situasi yang lesu, Daimler dikabarkan telah mencatat angka penjualan yang positif pada kuartal ketiga nya dan berhasil bangkit lebih cepat dari yang diperkirakan.

Pendapatan kuartal ketiga sebelum bunga dan pajak milik Daimler dikabarkan telah mencapai $ 3,59 miliar, atau lebih besar dari yang diperkirakan oleh badan analisa Refinitiv sebesar $ 2,14 miliar. Daimler juga berharap momentum positif tersebut akan terus berlanjut hingga kuartal keempat, dengan asumsi tidak ada lagi lockdown yang akan diberlakukan.

Seperti diketahui situasi belakangan ini telah mengakibatkan turunnya penjualan mobil, membuat Daimler harus menanggung kerugian operasional pada kuartal pertama dan kedua. Untuk mengatasi kerugian tersebut, Daimler bahkan terpaksa harus menghentikan pembuatan model sedan di Amerika Serikat dan hanya akan fokus pada model SUV yang lebih menguntungkan. Mereka bahkan bergabung dengan Volvo Trucks untuk mengembangkan teknologi hidrogen serta menghentikan kerjasamanya dengan BMW agar bisa lebih berhemat.

Awal bulan ini Daimler juga mengatakan bahwa mereka akan memangkas fixed cost, pembelanjaan, dan budget untuk research and development mereka lebih dari 20% hingga tahun 2025 sebagai bagian dari perombakan strategi. Daimler juga berencana akan menerbitkan rencana perusahaan untuk satu tahun kedepan ketika semuanya sudah rampung pada 23 Oktober mendatang.